DSS
(Decision
Support System)
Decision Support System (DSS)
adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen
pengambilan keputusan. DSS merupakan sistem berbasis model yang terdiri dari
prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu
manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem
tersebut harus: (1) sederhana; (2) robust; (3) mudah untuk
dikontrol; (4) mudah beradaptasi; (5) lengkap pada hal-hal penting; (6)
mudah berkomunikasi dengannya. Secara implisit juga berarti bahwa sistem
ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan
penyelesaian masalah dari UKM.
Tujuan penyusunan DSS adalah meningkatkan
efisiensi dan efektivitas serta ketepatan perhitungan nilai kelayakan
investasi, sehingga proses pengambilan keputusan dapat berjalan lebih cepat,
lebih mudah, dan lebih tepat dengan bantuan penggunaan teknologi komputasi.
Selain itu juga menemukan dan mengenali berbagai kendala dan permasalahan yang
dihadapi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam mengembangkan bisnisnya.
Manfaat yang diharapkan adalah:
Adanya instrumen perhitungan kelayakan investasi lebih
mudah ,
Menyediakan informasi bagi pelaku usaha dalam penyusunan
model investasi ,
Menyediakan
informasi dan pengetahuan bagi masyarakat luas yang berminat mengembangkan
usaha sejenis.
Software
DSS UMKM adalah sebuah kelas sistem komputerisasi informasi, yang dapat mendukung para penggunanya dalam perencanaan dan pengambilan keputusan kelayakan ekonomi dan keuangan yang dalam hal ini untuk usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM). DSS dapat memberikan kemudahan dalam melakukan perhitungan, ketelitian dalam perhitungan dan pemeriksaan. Aplikasi
software DSS UMKM diharapkan dapat memberikan efektivitas dan efesiensi bagi pihak pemerintah, pelaku usaha dan lembaga
intermediary dalam melakukan pengambilan keputusan untuk mengembangkan bisnis
UMKM.
Adapun ringkasan output dari aplikasi DSS meliputi beberapa
hal sebagai berikut:
1.
|
PROFIL PERUSAHAAN
|
2.
|
KONSEP AWAL
|
3.
|
KONDISI PERUSAHAAN
|
4.
|
POLA PEMBIAYAAN BANK
|
5
|
KINERJA MARKETING meliputi: Produk, Harga, Distribusi,
Market Share, Segmentasi dan Positioning, Tingkat Persaingan, Promosi dan
Analisis Kinerja Marketing
|
6.
|
KINERJA PRODUKSI meliputi: Lokasi Usaha,
Fasilitas Produksi dan Peralatan, Bahan Baku, Tenaga Kerja, Teknologi Usaha,
Proses Produksi dan Kapasitas Produksi
|
7.
|
KINERJA MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA meliputi:
Bentuk Organisasi, Profil Usaha, Kompensasi dan Analisis Kinerja Manajemen
dan Sumber Daya Manusia
|
8.
|
KINERJA KEUANGAN meliputi tabel-tabel, antara lain: Tabel
Biaya Investasi, Jumlah Tenaga Kerja, Biaya Gaji, Perhitungan Hari Modal
Kerja, Hasil Budidaya Optimum dan Minimum, Tahapan dalam Proses Budidaya,
Perkembangan Jumlah Hasil Budidaya, Estimasi Laporan Neraca, Estimasi Laporan
Rugi Laba, Perkembangan Cash Flow, Per-hitungan Break Even Point, Benefit
Cost Ratio, Payback Periods, Net Present Value dan Profitability Index.
|
perbedaan antara DSS dengan EIS sebagai berikut :
1.DSS dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur.
|
|
2.Dalam proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan model-model/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi.
|
|
3.DSS dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi.
|
|
4.DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
|
|
sumber : google.com , smecda.com
| |