i think i

Sabtu, 13 November 2010

Pencemaran udara

PENCEMARAN UDARA
Hampir tidak ada kota di dunia ini yang dapat menghindar dari bencana modern pencemaran udara. Bahkan kota-kota yang dulu terkenal dengan udaranya yang murni, tak tercemar misalnya Buenos Aires, Denver, dan Madrid sekarang selalu dikepung oleh udara yang begitu tercemarnya sehingga dapat membunuh dan membuat orang baik yang sehat maupun sakit masuk rumah sakit. Tapi hal itu tak perlu terjadi, karena kota-kota dan bangsa-bangsa di seluruh dunia mulai menerapkan berbagai strategi yang dapat mengatasi masalah pencemaran udara dengan baik.
DAMPAK PENCEMARAN UDARA
·         Keberhasilan yang tidak Tampak
        Sesungguhnyalah, menghilangnya bensin bermuatan timah telah membantu lahirnya suatu generasi baru bahan bakar berwawasan lingkungan yang lebih bersih lagi di pasaran. Bensin jenis-jenis baru ini telah diformulasi ulang untuk menghilangkan sampai 90% zat benzene dan kandungan yang beracun lainnya, sehingga tingkat pencemaran udara di banyak kota di AS menurun sampai 15 persen dalam kurun waktu satu tahun setelah diberlakukan penjualan yang dianjurkan. Tapi keberhasilan ini tidak terbatas pada program-program penggantian jenis bahan bakar saja.
·         Sumber Pencemaran Udara
        Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 70 persen penduduk kota di dunia pernah sesekali menghirup udara yang tidak sehat, sedangkan 10 persen lain menghirup udara yang bersifat "marjinal".Anak-anak yang tinggal di kota dengan tingkat pencemaran udara lebih tinggi mempunyai paru-paru lebih kecil, lebih sering tidak bersekolah karena sakit, dan lebih sering dirawat di rumah sakit.
·         Bahan Pencemar Udara Khusus
        Karbon monoksida. WHO telah membuktikan bahwa karbon monoksida yang secara rutin mencapai tingkat tak sehat di banyak kota dapat mengakibatkan kecilnya berat badan janin, meningkatnya kematian bayi dan kerusakan otak, bergantung pada lamanya seorang wanita hamil terpajan, dan bergantung pada kekentalan polutan di udara. Asap kendaraan merupakan sumber hampir seluruh karbon monoksida yang dikeluarkan di banyak daerah perkotaan.
Nitrogen Oksida. Nitrogen oksida yang terjadi ketika panas pembakaran menyebabkan bersatunya oksigen dan nitrogen yang terdapat di udara memberikan berbagai ancaman bahaya. Zat nitrogen oksida ini sendiri menyebabkan kerusakan paru-paru.
Sulfur Dioksida. Emisi sulfur dioksida terutama timbul dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur terutama batubara yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik atau pemanasan rumah tangga.
Benda Partikulat. Zat ini sering disebut sebagai asap atau jelaga; benda-benda partikulat ini sering merupakan pencemar udara yang paling kentara, dan biasanya juga paling berbahaya. Sebagian benda partikulat keluar dari cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi yang paling berbahaya adalah "partikel-partikel halus" butiran-butiran yang begitu kecil sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-paru.
Hidrokarbon. Zat ini kadang-kadang disebut sebagai senyawa organik yang mudah menguap ("volatile organic compounds/VOC"), dan juga sebagai gas organic reaktif ("reactive organic gases/ROG"). Hidrokarbon merupakan uap bensin yang tidak terbakar dan produk samping dari pembakaran tak sempurna. Jenis-jenis hidrokarbon lain, yang sebagian menyebabkan leukemia, kanker, atau penyakit-penyakit serius lain, berbentuk cairan untuk cuci-kering pakaian sampai zat penghilang lemak untuk industri.
Ozon atau Asap Kabut Fotokimiawi. Ozon, terdiri dari beratus-ratus zat kimiawi yang terdapat dalam asap kabut, terbentuk ketika hidrokarbon pekat di perkotaan bereaksi dengan oksida nitrogen. Tetapi, karena salah satu zat kimiawi itu, yaitu ozon, adalah yang paling dominan, pemerintah menggunakannya sebagai tolok ukur untuk menetapkan konsentrasi oksidan secara umum. Ozon merupakan zat oksidan yang begitu kuat (selain klor) sehingga beberapa kota menggunakannya sebagai disinfektan pasokan air minum.
Timah. Logam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun dalam setiap bentuknya ini merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah. Logam berat ini merusak kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi. Zat-zat ini mulai dari asbes dan logam berat (seperti kadmium, arsenik, mangan, nikel dan zink) sampai bermacam-macam senyawa organik (seperti benzene dan hidrokarbon lain dan aldehida).

       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar